Tips Menghindari Oversteer dan Understeer Saat Mengemudi

Source : Jannis Lucas on Unsplash

 

Saat melintasi jalanan yang basah, risiko mobil hilang kendali akan semakin meningkat. Hilang kendali atau ban selip biasanya terjadi saat ban kehilangan cengkeraman ke aspal. Kondisi ban yang tidak layak juga dapat meningkatkan potensi terjadinya ban selip. Kondisi tersebut dinamakan oversteer dan understeer. Kondisi ini sangat berbahaya karena akan meningkatkan risiko kecelakaan. Bagaimana cara menghindari oversteer dan understeer saat mengemudi? Simak informasinya pada artikel kami berikut ini!

Saat ini, kondisi cuaca tidak dapat diprediksi sehingga hujan dapat terjadi kapan saja. Hujan yang turun dapat mengakibatkan jalanan licin yang meningkatkan potensi terjadinya oversteer dan understeer. Hal ini sangat berbahaya dan dapat mengganggu perjalanan Anda terutama saat Anda sedang bepergian ke tempat yang ramai seperti tempat wisata atau festival tahunan We The Fest 2023. Sebelum berangkat, selalu perhatikan kondisi mobil Anda agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Apakah Anda tahu tips menghindari oversteer dan understeer? Ayo baca dan simak artikel ini sampai akhir untuk penjelasan yang lebih lengkap!

Pengertian Oversteer

Oversteer merupakan kondisi hilang kendali yang disebabkan oleh ban belakang selip atau kehilangan traksi sehingga bodi mobil akan menjadi miring dan bagi orang awam akan lebih sulit dikontrol. Hal ini karena saat roda belakang selip, mobil akan cenderung berputar ke depan. Kondisi ini juga sering disebut dengan “ngedrift” dan lebih sering dialami oleh mobil penggerak roda belakang atau RWD (Real Wheel Drive). Jika kondisi roda belakang sudah aus, risiko terjadinya oversteer akan semakin besar. Mobil dengan penggerak roda depan memiliki potensi lebih kecil untuk mengalami oversteer.

Penyebab Oversteer

Mobil dapat mengalami oversteer akibat ban tidak dapat mencengkram aspal dengan baik. Penyebabnya adalah ban yang sudah aus, jalanan basah, atau kecepatan tinggi. Oversteer biasanya terjadi saat mobil berbelok dengan kecepatan tinggi sehingga kondisi ini sering disebut dengan drifting. Saat berkendara dengan kecepatan tinggi, mobil dapat mengalami oversteer akibat gagal respons. Mobil akan sulit dibelokkan, kurang seimbang, dan membuat setir terasa longgar sehingga mobil sulit dikontrol. Selain itu, oversteer dapat terjadi akibat melepaskan sudut tengah throttle. Hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan bobot ke roda depan yang dapat mengganggu keseimbangan mobil. Pengereman tikungan yang dilakukan secara mendadak juga dapat menyebabkan oversteer.

Baca juga: Memahami Fungsi dan Pentingnya Fitur Vehicle Stability Control Pada Mobil

Cara Mengatasi Oversteer

Berikut cara mengatasi oversteer yang dapat Anda lakukan:

1. Mengurangi kecepatan

Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi oversteer adalah mengurangi tekanan pada pedal gas. Lakukan dengan perlahan agar traksi ban dapat kembali mencengkram aspal dengan normal.

2. Atur setir ke arah aman atau kembali lurus

Arahkan setir kemudi ke arah yang aman atau kembali lurus. Jika sudutnya dirasa tidak tepat, jangan memutar ke arah lurus. Hindari mengemudi ke arah yang berlawanan untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan yang lebih fatal. Sudut putaran yang tidak sesuai dapat membuat mobil berputar dan mengakibatkan tabrakan.

3. Hindari mengerem mendadak

Sebaiknya Anda tidak mengerem mendadak karena akan memperparah situasi Anda. Turunkan kecepatan secara perlahan sampai mobil kembali stabil.

4. Konsentrasi penuh

Jika mobil Anda mengalami oversteer, usahakan untuk tetap berkonsentrasi dan jangan panik. Konsentrasi penuh dapat membantu Anda untuk memikirkan langkah yang harus diambil untuk mengatasi oversteer dan mengendalikan kontrol kemudi.

Pengertian Understeer

Understeer merupakan kondisi dimana mobil sulit dikendalikan saat kemudi setir diperintahkan untuk berbelok namun mobil tetap melaju lurus. Roda depan mobil kehilangan traksi dan memasuki tikungan terlalu cepat sehingga sulit dikendalikan. Kondisi ini menyebabkan mobil tetap bergerak lurus dan tergelincir keluar jalur meskipun setir mobil sudah diputar penuh. Kondisi understeer lebih sering dialami oleh mobil penggerak roda depan atau FWD (Front wheel drive).

Penyebab Understeer

Penyebab understeer pada umumnya adalah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi saat berada di tikungan dan di atas permukaan aspal yang licin. Penyebab understeer lainnya berasal dari sistem pengereman atau alur roda depan mobil yang sudah aus. Selain itu, kerusakan pada setir kemudi dan sistem elektrik mobil juga dapat menyebabkan understeer.

Baca juga: Mengenal Fungsi Spooring dan Balancing Pada Mobil Serta Kapan Harus Dilakukan

Cara Mengatasi Understeer

Untuk mengatasi understeer, caranya hampir sama dengan mengatasi oversteer. Berikut cara mengatasi understeer yang dapat Anda lakukan:

1. Kontrol diri dan perhatikan kondisi sekitar

Dalam kondisi understeer, usahakan kontrol diri Anda agar tidak mengalami panik. Kepanikan dapat membuat Anda secara refleks mengarahkan sistem kemudi ke arah yang berlawanan sambil menginjak pedal rem secara mendadak. Respons tersebut sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Dengan memperhatikan kondisi sekitar, Anda dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat Anda lakukan agar tetap aman sehingga mengurangi risiko kecelakaan.

2. Menginjak pedal rem secara perlahan

Seperti yang telah disebutkan, menginjak rem secara mendadak sangat berbahaya. Sebaiknya Anda menginjak pedal rem secara perlahan untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan. Apabila Anda menginjak pedal rem terlalu kencang saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau akan berbelok, sistem pengereman dapat mengunci roda mobil sehingga membuat mobil mudah terpelanting.

3. Melepas pedal gas

Sebaiknya Anda memperlambat kecepatan mobil secara perlahan dengan melepas pedal gas secara bertahap. Apabila Anda menginjak pedal gas, kecepatan laju mobil akan bertambah sehingga semakin sulit dikendalikan. Apabila Anda menginjak kopling mobil, mobil dapat melaju bebas dan sulit dikontrol. 

4. Memutar sistem setir kemudi

Putar sistem setir kemudi sampai roda berhasil dikontrol dan mengarah ke arah lurus. Jika Anda berada di tikungan, arahkan setir kemudi ke arah mobil tergelincir secara perlahan agar traksi mobil kembali dan mobil dapat berhenti secara perlahan.

Tips Menghindari Oversteer dan Understeer

Anda dapat menghindari terjadinya kondisi oversteer dan understeer dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Memperlambat laju kendaraan saat di belokan

Sebaiknya Anda tidak mengemudi dengan kecepatan tinggi saat melintasi tikungan karena kecelakaan rawan terjadi. Memperlambat laju mobil saat berbelok dapat memberikan waktu bagi Anda untuk melihat kendaraan yang melaju dan sinyal kepada kendaraan lain untuk memberi ruang.

2. Memperhitungkan sudut belokan

Sebelum Anda berbelok, Anda dapat memperhitungkan sudut belokan terlebih dulu. Hal ini dapat membantu untuk menyesuaikan kecepatan mobil Anda. Terkadang ruang untuk manuver di belokan tidak terlalu luas, sebaiknya Anda memperhitungkan posisi mobil dan waktu Anda agar dapat berbelok dengan aman.

3. Cek kondisi permukaan ban

Sebelum Anda berkendara, perhatikan kondisi ban dan pastikan ban selalu dalam keadaan prima. Ban yang mengalami aus dapat meningkatkan potensi terjadinya oversteer maupun understeer. Selain itu, cek juga sistem pengereman maupun sistem kelistrikan mobil agar Anda dapat terhindar dari risiko kecelakaan.

Setelah mengalami dan mengatasi kondisi oversteer atau understeer, sebaiknya Anda beristirahat terlebih dahulu di pinggir jalan. Hal ini karena Anda dapat mengalami rasa lelah setelah melewati kejadian yang menegangkan. Tenangkan pikiran Anda agar tidak mengalami kepanikan sehingga Anda dapat berkendara kembali dengan konsentrasi penuh dan kondisi tenang. Perlu Anda ketahui, mengendarai mobil dengan ugal-ugalan dapat meningkatkan risiko oversteer dan understeer. Oleh karena itu, sebaiknya Anda selalu berkendara dalam kondisi tenang agar perjalanan berkendara Anda aman sampai tujuan.

Untuk menghindari kondisi oversteer dan understeer, lakukan perawatan mobil secara berkala dan selalu periksa kondisi mobil sebelum berkendara. Jika Anda membutuhkan rental mobil di Jakarta, sewa mobil di MPM Rent dapat menjadi pilihan Anda. MPM Rent saat ini memiliki 8 kantor cabang dan 17 cabang perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, MPM Rent memiliki 13.000 varian armada kendaraan baik untuk kebutuhan operasional kantor ataupun kebutuhan pribadi. MPM Rent selalu memastikan mobil dalam keadaan terbaik demi kenyamanan Anda dalam berkendara. Sewa mobil bulanan atau tahunan menjadi lebih mudah di MPM Rent dengan harga terbaik. Silakan hubungi layanan rental mobil terdekat di kota Anda.